"Dari Hati, Untuk Hidup yang Lebih Bermakna"

Sulit Memahami Isi Buku yang Dibaca? Mungkin Ini Penyebabnya




Pernah memutuskan membeli buku dan membacanya, karena rekomendasi yang didapatkan dari media sosial? Kamu tertarik saat mereka mengatakan, bahwa buku tersebut bisa mengubah hidup mereka setelah membacanya. Tapi ternyata, buku yang sama tidak berdampak sama pada dirimu. Kamu sama sekali tidak mendapatkan hal berharga yang bisa mengubah hidupmu seperti yang mereka katakan. Yang ada, Kamu merasa bahwa bukunya biasa saja bahkan menyesal sudah membelinya.

Lalu, Kamu akan berpikir bahwa orang yang merekomendasikan buku tersebut hanya omong kosong. Wajar saja Kamu berpikir seperti itu, karena buku seperti jodoh. Kita tidak pernah tahu buku mana yang benar-benar bisa mengubah hidup Kita. Mungkin buku tersebut memang cocok untuk mereka, namun tidak cocok untukmu. Selain itu, bisa saja ada kesalahan yang tidak disadari namun sering sekali Kamu lakukan saat membaca, hingga buku yang dibaca tidak mempengaruhi dirimu sama sekali. 

Yuk, simak 5 penyebab Kenapa Kamu Sulit Memahami  agar Kamu tidak menyesal membeli buku dan bisa memahami isi bacaan hingga bisa mengubah hidupmu :


1. Kamu Belum Siap untuk Membaca Buku Tersebut


Kamu sadar gak sih, kalau bahwa membaca itu seperti memakai baju dan sepatu. Jangan kebesaran, karena dia akan terlepas saat kalian berjalan. Jangan kekecilan juga, karena itu bisa membuat kakimu kesakitan. 

Sama halnya dengan membaca buku. Kita harus membaca sesuatu yang pas agar kita bisa mendapatkan manfaat dari bacaan yang kita konsumsi. Tolok ukur bahan bacaan pun tidak bisa dibandingkan dengan orang lain.

Tipsnya : Jika kamu baru saja menekuni kegiatan membaca. Cobalah untuk membaca sesuatu yang ringan terlebih dahulu alih-alih buku yang terlihat keren dan kata orang bisa mengubah hidup kamu. Mulainya dengan membaca apa yang kau sukai dengan bahasa yang mudah Kamu mengerti. Ketika membaca yang diluar dari kemampuanmu. Bacaan tersebut bukannya memberimu manfaat, namun malah akan membuatmu cepat bosan dan akhirnya berhenti untuk membaca lagi.

Jika sudah membelinya, simpan saja dulu. Kamu bisa membacanya kembali setelah siap untuk memahami isi buku tersebut.


2. Tidak Mengikat Makna Dari Bacaan yang Kamu Baca


Menurut Hernowo Hasim. Banyak sekali orang yang tidak mendapatkan manfaat dari kegiatan membacanya karena melupakan hal ini. Mengikat makna. Kita hanya asal membacanya saja. Menghabiskan banyak buku untuk menyelesaikan reading list tahunan, mingguan, atau bahkan harian kita. Padahal, hal terpenting dari membaca adalah mendapat haasil atau mendafaatnya.

Seperti yang dituturkan oleh tokoh Islam terkemuka Ali bin Abi Thalib :

ilmu itu seperti hewan buruan. Saat ia tidak diikat, maka hewan itu akan kabur dengan mudah

Cara terbaik untuk mendapatkan manfaat dari membaca adalah dengan mencatat apa yang kamu anggap penting. Kamu bisa menandai kalimat itu dengan menggaris bawahi atau menandainya dengan stabilo dan pulpel berwarna yang dapat membuatmu mudah mengingat.

Kegiatan menulis ini disebut Herwono sebagai mengikat makna. Kamu harus mengikat apa yang telah kamu baca agar tidak lupa dan kegiatan membaca pun berguna untuk kamu. Bukan hanya dalam waktu pendek. Namun, dalam waktu yang panjang. 



3. Tidak Fokus


Bayangkan saat ingin menangkap dua kelinci yang ada di pelataran rumahmu dalam satu waktu. Kamu tidak akan bisa mendapatkan keduanya sekaligus. Kamu harus fokus pada salah satu Kelinci terlebih dahulu, untuk menangkap Kelinci lainnya. 

Begitupun dengan membaca, luangkan waktu untuk melakukan kegiatan tersebut dengan tidak melakukan kegiatan lain yang bisa mengganggu konsentrasimu. Selain membuatmu sulit fokus, melakukan banyak hal dalam satu waktu juga bisa membuatmu mudah lelah dan peningkatan stress semakin tinggi. 

Kamu bisa coba mengunakan teknik Pomodoro agar bisa lebih fokus. Yaitu dengan membagi waktumu menjadi 25-5-25. Di menit pertama hingga 25 menit ke depan, Kamu hanya membaca tanpa gangguan apapun. Setelah itu, kamu bisa menggunakan 5 menit untuk beristirahat. Kemudian 25 menit setelahnya Kamu kembali fokus untuk membaca. Selesai dengan teknik 2-5-25, kamu bisa istirahat lebih panjang.


4. Tidak Terkoneksi dengan Topik Buku


Jangan tergiur dengan rekomendasi-rekomendasi yang saya singgung tadi di atas. Tidak semua buku harus Kamu baca hanya karena oranglain membacanya. Kamu hanya perlu mengetahui apa yang kamu sukai. 

Karena buku itu hanya bisa dipahami saat Kamu ingin memahaminya. Kalau sukanya tentang Filsafat, Kamu mungkin akan kesulitan memahami bacaan tentang otomotif yang tidak begitu menarik untukmu. Boleh saja membaca topik yang tidak kamu sukai, tapi mulailah dengan bacaan yang ringan dan mudah kamu mengerti. Hindari bacaan yang banyak istilah sulit di dalamnya.


5. Sedang Dalam Kondisi Mood yang Tidak Baik


Ini hal yang perlu Kamu perhatikan sebelum membaca buku. Kalau Kamu terlalu memaksakan diri untuk membaca dalam keadaan mood yang tidak baik, Kamu hanya akan membuang waktu. Pikiranmu tidak akan fokus. Jika mood-mu sedang tidak baik, Kamu bisa menenangkan diri terlebih dahulu. Mendengarkan musik, berjalan kaki atau mengonsumsi makanan dan minuman kesukaanmu secukupnya.

Kalau mood-mu sudah membaik, Kamu sudah bisa mulai untuk membaca dengan fokus.



Itulah alasan kenapa buku yang Kamu baca, tidak memengaruhi dirimu sama sekali. Jadi, poin mana saja yang relate banget sama Kamu nih?

Semoga tulisan ini bisa membantumu dalam mengevaluasi kesalahan dalam membaca ya!

Ingin Lebih Mengenal Diri? 6 Langkah Mudah Ini Bisa Bantu Kamu Menemukan Potensi dan Jati Diri Sendiri

Saat pertama kali bertemu dengan orang baru, kita lebih cenderung ingin tahu siapa dia. Kita mencari tahu namanya, tempat tinggalnya, hobinya bahkan karakternya. Tapi sudahkah kita bertanya pada diri sendiri 'Siapa Aku?' atau 'Orang seperti apa Aku ini?' Seperti orang yang kamu ajak berkenalan, diri kita juga perlu mengenal diri sendiri.

Kenapa harus mengenal diri sendiri? Karena dengan tahu siapa dirimu, Hidupmu akan lebih terarah, percaya diri, tidak mudah goyang dengan omongan orang lain. Selain itu, Kamu juga bisa hidup lebih tenang dan jujur pada diri sendiri.

Mengenal diri sendiri adalah pencarian yang abadi dalam kehidupan manusia. Proses ini  tentu tidak bisa ditempuh dalam waktu sehari dua hari. Meski begitu, prosesnya tidak akan berat selama kamu benar-benar ingin mengenal dirimu sendiri dan menggunakan cara yang benar. 

Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk mengenal Diri Sendiri :


1. Kenali Perasaan dan Pikiranmu

  • Coba mulai tanyakan pada dirimu 'Apa yang sering aku pikirkan?' 

Misalnya, kamu sering membayangkan berada di sebuah ruangan yang dipenuhi orang banyak, di sana kamu tengah berdiri memegang mic, Kamu menjadi narasumber yang mengisi acara di sana. Semua orang terpukau saat melihat penampilanmu dan kamu pun mendapatkan kepuasan tersendiri saat sukses membawakan materi yang kamu bawakan

  • Perhatikan apa yang membuatmu senang, sedih, marah, takut, dan semangat.

Apa bertemu dengan orang banyak membuatmu semakin semangat? Apa saat kamu berada di ketinggian membuatmu seolah akan terjatuh dan merasa berdebar yang berlebihan?

Kamu harus memperhatikan hal kecil yang kamu lakukan dan mengidentifikasikan perasaan saat kamu melakukan hal itu. Sedihkah? Bahagiakah?

  • Tuliskan di jurnal atau catatan HP agar kamu bisa melihat pola-pola dalam dirimu.

Ini hal yang bisa kamu lakukan untuk memperjelas perasaan yang kamu rasakan, perilaku apa saja yang sering kamu lakukan baik itu secara sadar maupun tidak sadar. Kamu bisa menuliskan apa kegiatanmu sehari-hari, apa yang terjadi hari itu dan apa saja yang kamu rasakan saat waktu berlalu detik demi detiknya.


2. Kenali Nilai-Nilai yang Kamu Percaya

Nilai adalah hal-hal yang kamu anggap penting. Sebagai manusia, tentu kita memiliki nilai yang dibangun oleh keluarga kita atau yang kita ciptakan sendiri sebagai makhluk sosial. Coba tanyakan pada dirimu beberapa hal ini :

  • Apakah kamu menghargai kejujuran?
  • Apakah kamu suka menolong orang lain?
  • Apakah kamu peduli dengan kebebasan atau keadilan?

Coba buat daftar 5 nilai terpenting bagimu yang sangat mempengaruhi dirimu dan menjadi acuan dalam menjalani kehidupan.


3. Lihat Kembali Masa Lalu

Mengingat masalalu tidak selamanya buruk. Dari masalalu kamu bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Kamu bisa mengevaluasi apa saja yang membuatmu merasa gagal lalu mencari cara lain agar bisa menjadi lebih baik. Pertanyaan ini bisa Kamu gunaan agar masalalumu menjadi pelajaran yang begitu berharga.

  • Ingat-ingat: Kapan kamu merasa paling menjadi diri sendiri?
  • Siapa saja yang pernah memengaruhi hidupmu?
  • Pengalaman apa yang membentuk cara pandangmu sekarang?

Pengalaman masa lalu bisa jadi cermin untuk mengenal diri lebih dalam. Jadi, cari tahu lebih banyak kejadian apa saja di masalalu yang bisa kamu jadikan sumber untuk mencari jati dirimu.


4. Kenali Kelebihan dan Kekuranganmu

Tanpa mengetahui kelebihan dan kekurangan, kita akan berjalan tanpa arah. Selain itu, Kamu juga harus mengetahui keduanya secara bersamaan, karena jika Kamu hanya mengetahui kekuranganmu tanpa tahu apa lebihmu. Hal itu akan membuatmu selalu overthinking atau sebaliknya, akan membuatmu tidak bisa mengevaluasi diri dengan baik.

Untuk mengenal Kelebihan dan kekuranganmu, coba jawab pertanyaan ini:

  • Apa yang sering orang lain puji darimu?
  • Apa yang sering membuatmu kesulitan?
  • Apa hal yang kamu lakukan dengan mudah, sementara orang lain merasa itu sulit?

Mengenal kelebihan bukan berarti sombong. Mengenal kekurangan juga bukan berarti rendah diri. Itu adalah bagian dari menerima dirimu sendiri.


5. Coba Hal Baru

Bukan karena kamu tidak memiliki hal yang disukai dalam hidup. Mungkin kamu belum mencoba banyak hal. Dengan mencoba apa yang belum pernah kamu coba, kamu akan tahu apa yang tidak kamu sukai dan apa yang disukai. Cobalah untuk ikut kegiatan baru, menulis, melukis atau berbicara di depan umum. Kamu juga bisa mencoba untuk mendesain, menjahit dan hal lainnya. Dari mencoba, kamu bisa tahu bidang mana yang membuatmu merasa “hidup” dan tahu arah yang ingin kamu tuju.


6. Dengarkan Suara Hati, Bukan Sekadar Omongan Orang

Mendengarkan kata orang seolah menjadi hal yang sangat penting. Boleh saja mendengarkan apa saran mereka, tetapi kamu tidak perlu menurutinya.

Tanya ke dalam hati:
"Ini yang aku mau, atau yang orang lain harapkan dariku?"

Kamu juga memiliki kata hati yang bisa menjadikanmu lebih baik. Mulailah belajar membedakan antara ekspektasi orang lain dan keinginan tulus dari dalam dirimu.


Itu dia cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mengenal diri sendiri. Semoga 6 cara ini bisa membuatmu lebih terarah dalam menelusuri jalan mencari identitas diri ya!

 



Bridge to Terabithia, Film Adventure Fantasi yang Bikin Kamu Pengen Re-Watch Berkali-kali

Drama fantasi merupakan salah satu genre film yang sangat pas ditonton untuk menemani waktu senggang, apalagi tema yang diangkat adalah masa praremaja. Nah, film Bridge to Terabithia ini cocok menjadi daftar tontonan untuk kamu yang ingin bernostalgia ke masa-masa menyenangkan tersebut.

Bridge to Terabithia diadaptasi dari novel, yang ditulis oleh Katherine Paterson dengan judul yang sama pada tahun 1977. Faktanya adalah, film ini terinspirasi dari anaknya yang bernama David L. Paterson yang juga menjadi penulis naskah film adaptasi dari novel ibunya.

Film ini diperankan oleh Josh Hutcherson, artis berkebangsaan Amerika yang juga berperan di beberapa film fantasi adventure lainnya seperti The Hunger Games, Journey to the Centre Earth, dan Zathura.

Sebelumnya, saya menonton film Zathura yang juga di bintangi oleh Josh Hutcherson. Karena saya sangat menyukai genre adventure fantasi dan akting Josh yang bagus. Saya pun mencari film-film lain yang diperankan oleh Josh. Dan dari sekian banyak filmnya, Bridge to Terabithia inilah yang tidak bosan saya re-watch.

Bagaimana jalan cerita dari film Bridge to Terabithia?  Simak ulasan singkat mengenao film tersebut di bawah ini. 

Review Film Bridge to Terabithia

Awal cerita dibuka dengan pagi hari yang sibuk di rumah sederhana keluarga Aarons. Jess merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia memiliki dua orang kakak perempuan dan dua adik perempuan. Ayah Jesse merupakan seorang pekerja keras yang bekerja di sebuah toko perkakas. Ia peduli dengan keluarga, namun Jesse tidak begitu menyukainya.

Sebagai satu-satunya anak laki-laki di keluarga itu, Jess selalu mendapatkan tugas rumah yang membuatnya merasa terbebani dan tersisihkan.

Seperti pagi itu, sepatu Jess Aarons dibuang oleh sang ibu karena sudah tidak layak pakai. Sebagai gantinya, ia memberikan sepatu bekas kakak perempuan Jess berwarna pink. Karena mereka tidak memiliki uang lebih dan tidak bisa membeli sepatu, terpaksa Jess harus menutupi warna pink di sepatu itu dengan spidol.

Kehidupan Jess mulai berubah saat ia kedatangan siswi pindahan bernama Leslie Burke, gadis berambut pendek dan pirang. Saat lomba lari Jess di kalahkan oleh Leslie, membuat Jess kesal padanya.

Jess dan Leslie memiliki kepribadian yang berbeda. Jesse anak laki-laki yang pendiam, sedangkan Leslie adalah gadis ceria yang dipenuhi oleh imajinasi. Kehadiran Leslie yang awalnya membuat Jess risih, akhirnya menciptakan warna baru di kehidupannya.

Film ini berjalan apik dengan tema family yang sangat kental. Jalan ceritanya tidak bertele-tele, namun memiliki akhir yang mengejutkan. Meski banyak yang menyambut baik, film ini juga mendapat kontra dari beberapa penikmatnya. 

Bagaimana, penasaran dengan film Bridge to Terabithia? Semoga bermanfaat, dan bisa menjadi referensi bagi kamu, si pecinta film adventure.


6 Strategi untuk Mengatasi Stres Saat Menganggur

Sumber Ilustrasi : FREEPIK
Masa menganggur dapat menjadi periode yang menantang secara emosional. Tekanan finansial, ketidakpastian, dan perasaan kurangnya arah hidup dapat meningkatkan tingkat stres seseorang. Namun, ada beberapa strategi yang dapat membantu dalam mengelola stres selama masa pengangguran.

Berikut 6 Strategi untuk Mengatasi Stres Saat Menganggur :

1. Terima dan Kelola Emosi Anda

Penting untuk mengakui perasaan stres, kecemasan, dan kekecewaan yang mungkin muncul. Izinkan diri Anda merasakan emosi tersebut dan cari cara untuk mengelolanya, baik dengan menulis jurnal, meditasi, atau berbicara dengan seseorang yang dipercayai.

2. Atur Waktu Dengan Bijak

Tetapkan jadwal harian yang terstruktur untuk mencari pekerjaan, memperbarui CV, dan meningkatkan keterampilan. Namun, penting juga untuk menyisihkan waktu untuk relaksasi dan kegiatan yang memberi kebahagiaan, seperti olahraga, hobi, atau berkumpul dengan keluarga.



3. Berkomunikasi dan Cari Dukungan

Buka diri kepada orang-orang terdekat tentang apa yang Anda alami. Percayalah pada jaringan sosial Anda dan minta dukungan atau nasihat bila diperlukan. Terlibat dalam komunitas atau kelompok yang memahami pengalaman yang sedang Anda alami juga dapat memberikan rasa dukungan.

4. Tetapkan Harapan yang Realistis

Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Terkadang, mencari pekerjaan baru membutuhkan waktu. Tetap realistis dengan ekspektasi yang Anda miliki, dan pahami bahwa proses ini membutuhkan ketekunan dan kesabaran.

5. Pelajari dan Bangun Keterampilan Baru

Manfaatkan waktu luang untuk memperbarui keterampilan atau belajar hal baru yang relevan dengan bidang pekerjaan yang diminati. Ini tidak hanya dapat meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga memperluas peluang di masa depan.

6. Perhatikan Kesehatan Diri Sendiri

Kesehatan fisik berperan penting dalam mengelola stres. Pastikan untuk menjaga pola makan sehat, tidur yang cukup, dan rutin berolahraga untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik.


Mengatasi stres saat menganggur memerlukan kesabaran dan kesadaran akan kesehatan mental dan emosional. Dengan menciptakan rutinitas yang seimbang, mencari dukungan, dan tetap realistis, seseorang dapat mengelola stres dengan lebih baik dan menjaga kesehatan mentalnya selama masa pengangguran.


Tetap Semangat!