"Dari Hati, Untuk Hidup yang Lebih Bermakna"

3 Prediksi Peran Penting Yeom Hwa di Ending Head Over Heels

cuplikan drama Head Over Heels (Instagram.com/tvn_drama)

Penonton drama Head Over Heels semakin dibuat geram oleh aksi Yeom Hwa (Choo Ja Hyun), karakter antagonis yang jadi sumber kekacauan. Ia adalah wanita yang membangkitkan roh jahat untuk dijadikan sebagai dewa pelindung. Bahkan, Yeom Hwa dengan nekad memanggil dewa kematian untuk memenuhi ambisinya mencelakakan Gyeon U (Choo Young Woo).

Meski memiliki karakter yang jahat dan akar masalah, tak menutup kemungkinan bahwa Yeom Hwa justru akan menjadi kunci yang menuntaskan konflik hingga memiliki akhir cerita bahagia.

Berikut tiga peran penting Yeom Hwa yang diprediksi bisa terjadi di ending drama Head Over Heels!

1. Menghapus kutukannya pada Seong A

Seong A (Cho Yi Hyun) diketahui memiliki hubungan yang rumit dengan Yeom Hwa. Meski keduanya anak angkat dari jenderal Dongcheon (Kim Mi Kyung), mereka memiliki tujuan yang berbeda. Seong A berusaha melindungi Gyeon U, sementara Yeom Hwa tak berhenti membuat pria itu menderita. Bahkan, Seong A harus menerima kutukan saat melindungi Gyeon U dari bahaya.
Namun, kematian jenderal Dongcheon bisa menjadi awal perubahan karakter Yeom Hwa, dan memilih mencabut kutukannya dari Seong A sebagai salah satu bentuk penyesalan atas kejahatan yang telah ia lakukan.

2. Memanggil keluar Bongsu dari tubuh Gyeon U

Yeom Hwa memiliki peran penting ata semua kemalangan yang menimpa Gyeon U, termasuk keberadaan Bongsu yang merasuki tubuhnya. Semula, Yeom Hwa berambili membangkitkan Bongsu untuk menjadikannya roh pelindung. Namun, setelah tahu bahwa semua dosa kejahatannya justru dibebankan pada roh anaknya sendiri, ambisinya bisa saja sirna.
Hal ini bisa membuat Yeom Hwa memutuskan untuk menghentikan kejahatannya dan berbalik membantu  Gyeon U agar terbebas dari belenggu Bongsu.

3. Mengorbankan diri sebagai tumbal pengganti Gyeon U

Di masa lalu, Yeom Hwa adalah gadis manis berhati lembut. Namun, luka dan dendam membuatnya berubah menjadi dukun jahat yang selalu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Tak hanya menumbalkan banyak jiwa demi membangkitkan roh jahat, Yeom Hwa juga menjadi penyebab penderitaan Gyeon U. Tapi kini, kematian sang ibu serta keberadaan roh bayinya bisa menjadi akhir dari dendam dan kejahatan yang selama ini ia lakukan.

Bisa jadi, Yeom Hwa akan membayar semua kesalahannya dengan menjadikan dirinya sebagai tumbal terakhir, menggantikan Gyeon U dan mengakhiri lingkaran kutukan yang telah menghancurkan banyak jiwa.

Yeom Hwa memang dikenal sebagai karakter antagonis yang tak tanggung membuat targetnya menderita. Namun, bukan tidak mungkin dialah kunci utama yang bisa mengakhiri kemalangan Gyeon U dan memberi jalan menuju akhir yang bahagia.

Bagaimana menurutmu, apakah Yeom Hwa akan menyesali kejahatannya dan menjadi penyelamat di Ending drama Head Over Heels?


Menjelajahi Johor Baharu dalam Sehari, Seru dan Berkesan!

Ini pengalaman yang sangat berharga di tahun 2019 saat saya mengunjungi negeri Jiran -Malaysia-

Sebelumnya hai, kenalin saya Regina. Saya lahir di Jawa Barat tepatnya di kota kecil bernama Cianjur. Tahun 2017 setelah kelulusan SMK, saya pindah domisili bersama keluarga saya ke kota Batam. Kota dipinggiran laut yang sangat dekat dengan Singapur-Malaysia. Hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam dengan kapal laut menuju Malaysia.

Saat itu, saya tinggal disalah satu pesantren gratis di Batam. Pesantren yang berbasis entrepreneur, di tahun 2019 kami diundang untuk mengikuti Johor Islamic Festival (Fijo 2019) di Johor bahru. Tujuannya, untuk mengenalkan seni kebudayaan Kepulauan Riau.

Kami tinggal bersama salah satu pegawai negeri yang merupakan keluarga Tionghoa. Mereka menyediakan tempat tinggal yang nyaman untuk beribadah bagi kami muslim, juga makanan halal yang enak.

Ini juga pengalaman pertama kami tinggal di rumah besar bak istana. Ada kolam renang dan halaman rumah yang hijau nan luas. Meski kami tidak sempat menyicipi dinginnya air kolam karena kegiatan yang sangat padat, namun mata kami cukup puas memandangi air tenang disana.

Yang lebih mengasikkan lagi adalah ketika kami diajak ke kebun binatang Johor, kami melihat berbagai macam binatang. Dan yang menarik perhatian kami adalah gajah, butuh waktu cukup lama untuk menunggu hewan berbelalai panjang itu menampakkan dirinya. Kami menyambangi satu persatu hewan yang tinggal disana, ada beberapa jenis burung yang baru kami liat (maklum, orang pulau. Haha)

Sayangnya, kami diburu waktu dan tidak sempat melihat semua binatang. Perjalanan kami berlanjut ke sebuah kafe untuk mengisi perut di Ume Floral & Cafe, yang terletak di Riverside Nong Chik Jalan Kolam Air 2, Johor Baru.

Seperti namanya, kafe tersebut dipenuhi oleh bunga cantik yang menghiasi setiap sudut ruangan. Sepertinya hari itu kami memenuhi semua meja di kafe tersebut, karena jumlah rombongan yang cukup banyak.

Berikut potret kami dalam beberapa hari selama di Johor Baru.





dokumentasi pribad




5 Pelajaran Hidup dari Resident Playbook, Drama Korea Medis yang Menyentuh

Instagram @TVN_DRAMA
Instagram @tvn_drama

Resident Playbook resmi menayangkan episode terakhirnya pada Minggu (18/05/2025) lalu. Drama spin off dari Hospital Playlist ini menjadi drama berlatar medis yang hangat dan sangat menyentuh.

Menceritakan empat orang residen tahun pertama yang memiliki karakter berbeda. Dunia pekerjaan mereka dipenuhi oleh liku yang menarik dan sayang sekali jika dilewatkan.

Meski hanya 12 episode, tetapi banyak pesan yang bisa dijadikan renungan dalam menjalankan kehidupan.


1. Kamu bukan tidak dibutuhkan, tapi kamu belum menemukan tempatmu


Di episode awal Resident Playbook, Um Jae Il sering dimarahi para senior karena banyak melakukan kesalahan. Seniornya pun menjadi jarang meminta bantuan Um Jae Il untuk melakukan sesuatu. Ia menjadi merasa tidak dibutuhkan, apalagi saat ia tidak datang ke tempat kerja dan tidak ada seorang pun yang menyadari ketiadaannya.


Meski begitu, Um Jae Il tidak menyerah. Ia selalu memaksimalkan keberadaan dan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Usaha Um Jae Il tidak sia-sia. Ia menjadi dokter residen tahun pertama yang paling sering dicari oleh para pasien karena sikapnya yang hangat dan tulus. Bahkan, ia menjadi residen pertama yang diajak dr. Jo untuk membuat Jurnal.


2. Jika kamu tidak beruntung dalam sesuatu. Kamu akan menjadi yang paling beruntung dalam hal lain


Saat Pyo Nam Kyung diacuhkan oleh pacarnya hingga hubungan mereka berakhir. Ia merasa bahwa dirinya tidak beruntung dalam percintaan. Namun dalam masalah keluarga, Pyo Nam Kyung adalah orang yang paling beruntung dari ketiga temannya.


Nam Kyung memiliki orangtua yang lengkap. Sang ayah memperlakukannya dengan baik dan ia dimanjakan. Begitupula dengan ibunya yang selalu mendukung Nam Kyung, terlihat saat ibunya membagikan pangsit ke semua staf agar memperlakukan putrinya dengan baik.

Meski tidak beruntung dalam percintaan, tetapi Nam Kyung beruntung karena memiliki keluarga yang harmonis dan selalu mendukungnya dengan penuh cinta.


3. Hidup tidak akan selalu sesuai dengan apa yang Kamu rencanakan


Seperti Oh Yi Young yang awalnya kaya raya, tapi tiba-tiba keluarganya bangkrut dan Ia harus melunasi utang sebesar 50juta.

Oh Yi Young, terpaksa bekerja meski ia tidak ingin. Berkali-kali mencoba kabur, tapi gagal mengingat utangnya yang masih banyak.

Tidak hanya itu. Dalam pekerjaan, Oh Yi Young tidak memiliki ambisi apapun. Namun Ia selalu menjadi orang yang ditunjuk untuk melakukan tugas penting dari dokter senior. Meski tidak ingin, ia tetap menjalankannya karena harus tetap bertahan hingga utangnya lunas.


4. Tak hanya pintar, kamu juga harus memiliki empati untuk bekerja dan berinteraksi dengan orang lain.


Kim Sa Bi adalah residen paling pintar dari teman-teman seangkatannya. Ia bisa mengingat dengan detail semua jurnal yang dibaca. Namun tak jarang, ia membuat dokter senior marah dan pasien tersinggung karena tidak memiliki empati.


Kim Sa Bi selalu mengatakan apa yang ada di kepalanya tanpa berpikir : 'mungkin hal itu bisa menyakiti atau menyinggung orang lain.'

Walaupun pintar, ia kesulitan dalam berinteraksi dengan pasien dan melakukan pekerjaannya dengan baik. 


5. Menjadi orang baik, bukan berarti kamu tidak akan pernah dijahati


Ku Do Won menjadi residen tahun keempat yang membantu perjalanan resident tahun pertama di rumah sakit Yulje. Ia selalu menjadi garda terdepan dalam membela timnya saat dimarahi para dokter senior dan menjadi tempat keluh kesah juniornya yang masih labil.


Meski begitu, Ku Do Won juga harus menerima hal yang tidak mengenakkan. Yaitu saat kerja kerasnya diambil oleh dr. Myeong yang membantunya dalam menyusun jurnal.

Ia dikhianati oleh rekannya dengan alasan 'tidak sengaja' telah menjadikan namanya sebagai penulis pertama sedangkan nama Ku Do Won sebagai penulis kedua.


Drama ini sukses membuat para penonton tersentuh hingga gagal move on. Tak heran, banyak penggemar yang menginginkan drama Resident Playbook melanjutkan musim keduanya.


Menurutmu, apakah harapan penggemar akan terwujud?


6 Langkah Mudah Menemukan Potensi dan Jati Dirimu

 

Saat pertama kali bertemu dengan orang baru, kita lebih cenderung ingin tahu siapa dia. Kita mencari tahu namanya, tempat tinggalnya, hobinya bahkan karakternya. Tapi sudahkah kita bertanya pada diri sendiri 'Siapa Aku?' atau 'Orang seperti apa Aku ini?' Seperti orang yang kamu ajak berkenalan, diri kita juga perlu mengenal diri sendiri.

Kenapa harus mengenal diri sendiri? Karena dengan tahu siapa dirimu, Hidupmu akan lebih terarah, percaya diri, tidak mudah goyang dengan omongan orang lain. Selain itu, Kamu juga bisa hidup lebih tenang dan jujur pada diri sendiri. 

Mengenal diri sendiri adalah pencarian yang abadi dalam kehidupan manusia. Proses ini  tentu tidak bisa ditempuh dalam waktu sehari dua hari. Meski begitu, prosesnya tidak akan berat selama kamu benar-benar ingin mengenal dirimu sendiri dan menggunakan cara yang benar. 

Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk mengenal Diri Sendiri :

1. Kenali Perasaan dan Pikiranmu

  • Coba mulai tanyakan pada dirimu 'Apa yang sering aku pikirkan?'

Misalnya, kamu sering membayangkan berada di sebuah ruangan yang dipenuhi orang banyak, di sana kamu tengah berdiri memegang mic, Kamu menjadi narasumber yang mengisi acara di sana. Semua orang terpukau saat melihat penampilanmu dan kamu pun mendapatkan kepuasan tersendiri saat sukses membawakan materi yang kamu bawakan

  • Perhatikan apa yang membuatmu senang, sedih, marah, takut, dan semangat.

Apa bertemu dengan orang banyak membuatmu semakin semangat? Apa saat kamu berada di ketinggian membuatmu seolah akan terjatuh dan merasa berdebar yang berlebihan?

Kamu harus memperhatikan hal kecil yang kamu lakukan dan mengidentifikasikan perasaan saat kamu melakukan hal itu. Sedihkah? Bahagiakah?

    • Tuliskan di jurnal atau catatan HP agar kamu bisa melihat pola-pola dalam dirimu.

    Ini hal yang bisa kamu lakukan untuk memperjelas perasaan yang kamu rasakan, perilaku apa saja yang sering kamu lakukan baik itu secara sadar maupun tidak sadar. Kamu bisa menuliskan apa kegiatanmu sehari-hari, apa yang terjadi hari itu dan apa saja yang kamu rasakan saat waktu berlalu detik demi detiknya.

    2. Kenali Nilai-Nilai yang Kamu Percaya

    Nilai adalah hal-hal yang kamu anggap penting. Sebagai manusia, tentu kita memiliki nilai yang dibangun oleh keluarga kita atau yang kita ciptakan sendiri sebagai makhluk sosial. Coba tanyakan pada dirimu beberapa hal ini :

    • Apakah kamu menghargai kejujuran?
    • Apakah kamu suka menolong orang lain?
    • Apakah kamu peduli dengan kebebasan atau keadilan?

    Coba buat daftar 5 nilai terpenting bagimu yang sangat mempengaruhi dirimu dan menjadi acuan dalam menjalani kehidupan.

    3. Lihat Kembali Masa Lalu

    Mengingat masalalu tidak selamanya buruk. Dari masalalu kamu bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Kamu bisa mengevaluasi apa saja yang membuatmu merasa gagal lalu mencari cara lain agar bisa menjadi lebih baik. Pertanyaan ini bisa Kamu gunaan agar masalalumu menjadi pelajaran yang begitu berharga.

    • Ingat-ingat: Kapan kamu merasa paling menjadi diri sendiri?
    • Siapa saja yang pernah memengaruhi hidupmu?
    • Pengalaman apa yang membentuk cara pandangmu sekarang?

    Pengalaman masa lalu bisa jadi cermin untuk mengenal diri lebih dalam. Jadi, cari tahu lebih banyak kejadian apa saja di masalalu yang bisa kamu jadikan sumber untuk mencari jati dirimu.

    4. Kenali Kelebihan dan Kekuranganmu

    Menurutku, dua ini adalah hal yang penting. Tanpa mengetahui kelebihan dan kekurangan, kita akan berjalan tanpa arah. Selain itu, Kamu juga harus mengetahui keduanya secara bersamaan, karena jika Kamu hanya mengetahui kekuranganmu tanpa tahu apa lebihmu. Hal itu akan membuatmu selalu overthinking atau sebaliknya, akan membuatmu tidak bisa mengevaluasi diri dengan baik.

    Untuk mengenal Kelebihan dan kekuranganmu, coba jawab pertanyaan ini:

    • Apa yang sering orang lain puji darimu?
    • Apa yang sering membuatmu kesulitan?
    • Apa hal yang kamu lakukan dengan mudah, sementara orang lain merasa itu sulit?

    Mengenal kelebihan bukan berarti sombong. Mengenal kekurangan juga bukan berarti rendah diri. Itu adalah bagian dari menerima dirimu sendiri.

    5. Coba Hal Baru

    Bukan karena kamu tidak memiliki hal yang disukai dalam hidup. Mungkin kamu belum mencoba banyak hal. Dengan mencoba apa yang belum pernah kamu coba, kamu akan tahu apa yang tidak kamu sukai dan apa yang disukai. Cobalah untuk ikut kegiatan baru, menulis, melukis atau berbicara di depan umum. Kamu juga bisa mencoba untuk mendesain, menjahit dan hal lainnya. Dari mencoba, kamu bisa tahu bidang mana yang membuatmu merasa “hidup” dan tahu arah yang ingin kamu tuju.

    6. Dengarkan Suara Hati, Bukan Sekadar Omongan Orang

    Mendengarkan kata orang seolah menjadi hal yang sangat penting. Boleh saja mendengarkan apa saran mereka, tetapi kamu tidak perlu menurutinya.

    Tanya ke dalam hati:
    "Ini yang aku mau, atau yang orang lain harapkan dariku?"

    Kamu juga memiliki kata hati yang bisa menjadikanmu lebih baik. Mulailah belajar membedakan antara ekspektasi orang lain dan keinginan tulus dari dalam dirimu.


    Itu dia cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mengenal diri sendiri. Semoga 6 cara ini bisa membuatmu lebih terarah dalam menelusuri jalan mencari identitas diri ya!


    7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital


    Perkembangan teknologi yang semakin maju dan era digitalisasi yang sangat berdampak besar pada kehidupan sehari-hari, tak hanya memberikan hal positif. Namun, juga menimbulkan dampak negatif yang sebaiknya tidak kita remehkan, apalagi yang berkaitan dengan kesehatan mental.

    Menghadapi tantangan tersebut, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan mental. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda merawat kesehatan mental di era digital:

    1. Batas Waktu Interaksi Digital

    Penting untuk menetapkan batas waktu dalam berinteraksi dengan perangkat digital. Aturlah waktu khusus untuk menggunakan gadget dan pastikan untuk mengambil istirahat dari layar secara berkala.

    2. Berlatih Meditasi dan Mindfulness

    Meditasi dan teknik mindfulness dapat membantu meredakan stres serta meningkatkan kesadaran diri. Sempatkan waktu untuk berlatih meditasi setiap hari, bahkan jika hanya dalam sesi singkat.

    3. Pentingnya Istirahat yang Cukup

    Tetapkan waktu tidur yang cukup untuk membiarkan otak dan tubuh Anda pulih sepenuhnya. Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur, sehingga penting untuk menetapkan rutinitas tidur yang sehat.

    4. Aktivitas Fisik dan Kesehatan Tubuh

    Jangan lupakan pentingnya aktivitas fisik. Olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan memperbaiki kesehatan mental secara keseluruhan.

    5. Menciptakan Keseimbangan Digital

    Tetapkan batasan yang sehat antara kehidupan online dan offline. Libatkan diri dalam kegiatan di luar ruangan, hobi, atau interaksi sosial yang tidak melibatkan teknologi.

    6. Membangun Dukungan Sosial

    Jalin hubungan yang kuat dengan teman dan keluarga di dunia nyata. Dukungan sosial adalah kunci penting dalam menjaga kesehatan mental.

    7. Menyadari Pengaruh Media Sosial

    Perhatikan bagaimana penggunaan media sosial memengaruhi suasana hati dan persepsi Anda. Berikan prioritas pada konten yang positif dan batasi interaksi dengan konten yang dapat memicu stres atau perasaan negatif.


    Mengutamakan kesehatan mental di era digital memerlukan kesadaran akan pengaruh teknologi pada pikiran dan emosi kita. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat membantu menjaga keseimbangan dan kesejahteraan mental Anda di tengah arus informasi dan teknologi yang terus berkembang.

    Sulit Memahami Isi Buku yang Dibaca? Mungkin Ini Penyebabnya


    Pernah memutuskan membeli buku dan membacanya, karena rekomendasi yang didapatkan dari media sosial? Kamu tertarik saat mereka mengatakan, bahwa buku tersebut bisa mengubah hidup mereka setelah membacanya. Tapi ternyata, buku yang sama tidak berdampak sama pada dirimu. Kamu sama sekali tidak mendapatkan hal berharga yang bisa mengubah hidupmu seperti yang mereka katakan. Yang ada, Kamu merasa bahwa bukunya biasa saja bahkan menyesal sudah membelinya.

    Lalu, Kamu akan berpikir bahwa orang yang merekomendasikan buku tersebut hanya omong kosong. Wajar saja Kamu berpikir seperti itu, karena buku seperti jodoh. Kita tidak pernah tahu buku mana yang benar-benar bisa mengubah hidup Kita. Mungkin buku tersebut memang cocok untuk mereka, namun tidak cocok untukmu. Selain itu, bisa saja ada kesalahan yang tidak disadari namun sering sekali Kamu lakukan saat membaca, hingga buku yang dibaca tidak mempengaruhi dirimu sama sekali. 

    Yuk, simak 5 penyebab Kenapa Kamu Sulit Memahami  agar Kamu tidak menyesal membeli buku dan bisa memahami isi bacaan hingga bisa mengubah hidupmu :


    1. Kamu Belum Siap untuk Membaca Buku Tersebut


    Kamu sadar gak sih, kalau bahwa membaca itu seperti memakai baju dan sepatu. Jangan kebesaran, karena dia akan terlepas saat kalian berjalan. Jangan kekecilan juga, karena itu bisa membuat kakimu kesakitan. 

    Sama halnya dengan membaca buku. Kita harus membaca sesuatu yang pas agar kita bisa mendapatkan manfaat dari bacaan yang kita konsumsi. Tolok ukur bahan bacaan pun tidak bisa dibandingkan dengan orang lain.

    Tipsnya : Jika kamu baru saja menekuni kegiatan membaca. Cobalah untuk membaca sesuatu yang ringan terlebih dahulu alih-alih buku yang terlihat keren dan kata orang bisa mengubah hidup kamu. Mulainya dengan membaca apa yang kau sukai dengan bahasa yang mudah Kamu mengerti. Ketika membaca yang diluar dari kemampuanmu. Bacaan tersebut bukannya memberimu manfaat, namun malah akan membuatmu cepat bosan dan akhirnya berhenti untuk membaca lagi.

    Jika sudah membelinya, simpan saja dulu. Kamu bisa membacanya kembali setelah siap untuk memahami isi buku tersebut.


    2. Tidak Mengikat Makna Dari Bacaan yang Kamu Baca


    Menurut Hernowo Hasim. Banyak sekali orang yang tidak mendapatkan manfaat dari kegiatan membacanya karena melupakan hal ini. Mengikat makna. Kita hanya asal membacanya saja. Menghabiskan banyak buku untuk menyelesaikan reading list tahunan, mingguan, atau bahkan harian kita. Padahal, hal terpenting dari membaca adalah mendapat haasil atau mendafaatnya.

    Seperti yang dituturkan oleh tokoh Islam terkemuka Ali bin Abi Thalib :

    ilmu itu seperti hewan buruan. Saat ia tidak diikat, maka hewan itu akan kabur dengan mudah

    Cara terbaik untuk mendapatkan manfaat dari membaca adalah dengan mencatat apa yang kamu anggap penting. Kamu bisa menandai kalimat itu dengan menggaris bawahi atau menandainya dengan stabilo dan pulpel berwarna yang dapat membuatmu mudah mengingat.

    Kegiatan menulis ini disebut Herwono sebagai mengikat makna. Kamu harus mengikat apa yang telah kamu baca agar tidak lupa dan kegiatan membaca pun berguna untuk kamu. Bukan hanya dalam waktu pendek. Namun, dalam waktu yang panjang. 



    3. Tidak Fokus


    Bayangkan saat ingin menangkap dua kelinci yang ada di pelataran rumahmu dalam satu waktu. Kamu tidak akan bisa mendapatkan keduanya sekaligus. Kamu harus fokus pada salah satu Kelinci terlebih dahulu, untuk menangkap Kelinci lainnya. 

    Begitupun dengan membaca, luangkan waktu untuk melakukan kegiatan tersebut dengan tidak melakukan kegiatan lain yang bisa mengganggu konsentrasimu. Selain membuatmu sulit fokus, melakukan banyak hal dalam satu waktu juga bisa membuatmu mudah lelah dan peningkatan stress semakin tinggi. 

    Kamu bisa coba mengunakan teknik Pomodoro agar bisa lebih fokus. Yaitu dengan membagi waktumu menjadi 25-5-25. Di menit pertama hingga 25 menit ke depan, Kamu hanya membaca tanpa gangguan apapun. Setelah itu, kamu bisa menggunakan 5 menit untuk beristirahat. Kemudian 25 menit setelahnya Kamu kembali fokus untuk membaca. Selesai dengan teknik 2-5-25, kamu bisa istirahat lebih panjang.


    4. Tidak Terkoneksi dengan Topik Buku


    Jangan tergiur dengan rekomendasi-rekomendasi yang saya singgung tadi di atas. Tidak semua buku harus Kamu baca hanya karena oranglain membacanya. Kamu hanya perlu mengetahui apa yang kamu sukai. 

    Karena buku itu hanya bisa dipahami saat Kamu ingin memahaminya. Kalau sukanya tentang Filsafat, Kamu mungkin akan kesulitan memahami bacaan tentang otomotif yang tidak begitu menarik untukmu. Boleh saja membaca topik yang tidak kamu sukai, tapi mulailah dengan bacaan yang ringan dan mudah kamu mengerti. Hindari bacaan yang banyak istilah sulit di dalamnya.


    5. Sedang Dalam Kondisi Mood yang Tidak Baik


    Ini hal yang perlu Kamu perhatikan sebelum membaca buku. Kalau Kamu terlalu memaksakan diri untuk membaca dalam keadaan mood yang tidak baik, Kamu hanya akan membuang waktu. Pikiranmu tidak akan fokus. Jika mood-mu sedang tidak baik, Kamu bisa menenangkan diri terlebih dahulu. Mendengarkan musik, berjalan kaki atau mengonsumsi makanan dan minuman kesukaanmu secukupnya.

    Kalau mood-mu sudah membaik, Kamu sudah bisa mulai untuk membaca dengan fokus.



    Itulah alasan kenapa buku yang Kamu baca, tidak memengaruhi dirimu sama sekali. Jadi, poin mana saja yang relate banget sama Kamu nih?

    Semoga tulisan ini bisa membantumu dalam mengevaluasi kesalahan dalam membaca ya!

    Ingin Lebih Mengenal Diri? 6 Langkah Mudah Ini Bisa Bantu Kamu Menemukan Potensi dan Jati Diri Sendiri

    Saat pertama kali bertemu dengan orang baru, kita lebih cenderung ingin tahu siapa dia. Kita mencari tahu namanya, tempat tinggalnya, hobinya bahkan karakternya. Tapi sudahkah kita bertanya pada diri sendiri 'Siapa Aku?' atau 'Orang seperti apa Aku ini?' Seperti orang yang kamu ajak berkenalan, diri kita juga perlu mengenal diri sendiri.

    Kenapa harus mengenal diri sendiri? Karena dengan tahu siapa dirimu, Hidupmu akan lebih terarah, percaya diri, tidak mudah goyang dengan omongan orang lain. Selain itu, Kamu juga bisa hidup lebih tenang dan jujur pada diri sendiri.

    Mengenal diri sendiri adalah pencarian yang abadi dalam kehidupan manusia. Proses ini  tentu tidak bisa ditempuh dalam waktu sehari dua hari. Meski begitu, prosesnya tidak akan berat selama kamu benar-benar ingin mengenal dirimu sendiri dan menggunakan cara yang benar. 

    Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk mengenal Diri Sendiri :


    1. Kenali Perasaan dan Pikiranmu

    • Coba mulai tanyakan pada dirimu 'Apa yang sering aku pikirkan?' 

    Misalnya, kamu sering membayangkan berada di sebuah ruangan yang dipenuhi orang banyak, di sana kamu tengah berdiri memegang mic, Kamu menjadi narasumber yang mengisi acara di sana. Semua orang terpukau saat melihat penampilanmu dan kamu pun mendapatkan kepuasan tersendiri saat sukses membawakan materi yang kamu bawakan

    • Perhatikan apa yang membuatmu senang, sedih, marah, takut, dan semangat.

    Apa bertemu dengan orang banyak membuatmu semakin semangat? Apa saat kamu berada di ketinggian membuatmu seolah akan terjatuh dan merasa berdebar yang berlebihan?

    Kamu harus memperhatikan hal kecil yang kamu lakukan dan mengidentifikasikan perasaan saat kamu melakukan hal itu. Sedihkah? Bahagiakah?

    • Tuliskan di jurnal atau catatan HP agar kamu bisa melihat pola-pola dalam dirimu.

    Ini hal yang bisa kamu lakukan untuk memperjelas perasaan yang kamu rasakan, perilaku apa saja yang sering kamu lakukan baik itu secara sadar maupun tidak sadar. Kamu bisa menuliskan apa kegiatanmu sehari-hari, apa yang terjadi hari itu dan apa saja yang kamu rasakan saat waktu berlalu detik demi detiknya.


    2. Kenali Nilai-Nilai yang Kamu Percaya

    Nilai adalah hal-hal yang kamu anggap penting. Sebagai manusia, tentu kita memiliki nilai yang dibangun oleh keluarga kita atau yang kita ciptakan sendiri sebagai makhluk sosial. Coba tanyakan pada dirimu beberapa hal ini :

    • Apakah kamu menghargai kejujuran?
    • Apakah kamu suka menolong orang lain?
    • Apakah kamu peduli dengan kebebasan atau keadilan?

    Coba buat daftar 5 nilai terpenting bagimu yang sangat mempengaruhi dirimu dan menjadi acuan dalam menjalani kehidupan.


    3. Lihat Kembali Masa Lalu

    Mengingat masalalu tidak selamanya buruk. Dari masalalu kamu bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Kamu bisa mengevaluasi apa saja yang membuatmu merasa gagal lalu mencari cara lain agar bisa menjadi lebih baik. Pertanyaan ini bisa Kamu gunaan agar masalalumu menjadi pelajaran yang begitu berharga.

    • Ingat-ingat: Kapan kamu merasa paling menjadi diri sendiri?
    • Siapa saja yang pernah memengaruhi hidupmu?
    • Pengalaman apa yang membentuk cara pandangmu sekarang?

    Pengalaman masa lalu bisa jadi cermin untuk mengenal diri lebih dalam. Jadi, cari tahu lebih banyak kejadian apa saja di masalalu yang bisa kamu jadikan sumber untuk mencari jati dirimu.


    4. Kenali Kelebihan dan Kekuranganmu

    Tanpa mengetahui kelebihan dan kekurangan, kita akan berjalan tanpa arah. Selain itu, Kamu juga harus mengetahui keduanya secara bersamaan, karena jika Kamu hanya mengetahui kekuranganmu tanpa tahu apa lebihmu. Hal itu akan membuatmu selalu overthinking atau sebaliknya, akan membuatmu tidak bisa mengevaluasi diri dengan baik.

    Untuk mengenal Kelebihan dan kekuranganmu, coba jawab pertanyaan ini:

    • Apa yang sering orang lain puji darimu?
    • Apa yang sering membuatmu kesulitan?
    • Apa hal yang kamu lakukan dengan mudah, sementara orang lain merasa itu sulit?

    Mengenal kelebihan bukan berarti sombong. Mengenal kekurangan juga bukan berarti rendah diri. Itu adalah bagian dari menerima dirimu sendiri.


    5. Coba Hal Baru

    Bukan karena kamu tidak memiliki hal yang disukai dalam hidup. Mungkin kamu belum mencoba banyak hal. Dengan mencoba apa yang belum pernah kamu coba, kamu akan tahu apa yang tidak kamu sukai dan apa yang disukai. Cobalah untuk ikut kegiatan baru, menulis, melukis atau berbicara di depan umum. Kamu juga bisa mencoba untuk mendesain, menjahit dan hal lainnya. Dari mencoba, kamu bisa tahu bidang mana yang membuatmu merasa “hidup” dan tahu arah yang ingin kamu tuju.


    6. Dengarkan Suara Hati, Bukan Sekadar Omongan Orang

    Mendengarkan kata orang seolah menjadi hal yang sangat penting. Boleh saja mendengarkan apa saran mereka, tetapi kamu tidak perlu menurutinya.

    Tanya ke dalam hati:
    "Ini yang aku mau, atau yang orang lain harapkan dariku?"

    Kamu juga memiliki kata hati yang bisa menjadikanmu lebih baik. Mulailah belajar membedakan antara ekspektasi orang lain dan keinginan tulus dari dalam dirimu.


    Itu dia cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mengenal diri sendiri. Semoga 6 cara ini bisa membuatmu lebih terarah dalam menelusuri jalan mencari identitas diri ya!

     



    Bridge to Terabithia, Film Adventure Fantasi yang Bikin Kamu Pengen Re-Watch Berkali-kali

    Drama fantasi merupakan salah satu genre film yang sangat pas ditonton untuk menemani waktu senggang, apalagi tema yang diangkat adalah masa praremaja. Nah, film Bridge to Terabithia ini cocok menjadi daftar tontonan untuk kamu yang ingin bernostalgia ke masa-masa menyenangkan tersebut.

    Bridge to Terabithia diadaptasi dari novel, yang ditulis oleh Katherine Paterson dengan judul yang sama pada tahun 1977. Faktanya adalah, film ini terinspirasi dari anaknya yang bernama David L. Paterson yang juga menjadi penulis naskah film adaptasi dari novel ibunya.

    Film ini diperankan oleh Josh Hutcherson, artis berkebangsaan Amerika yang juga berperan di beberapa film fantasi adventure lainnya seperti The Hunger Games, Journey to the Centre Earth, dan Zathura.

    Sebelumnya, saya menonton film Zathura yang juga di bintangi oleh Josh Hutcherson. Karena saya sangat menyukai genre adventure fantasi dan akting Josh yang bagus. Saya pun mencari film-film lain yang diperankan oleh Josh. Dan dari sekian banyak filmnya, Bridge to Terabithia inilah yang tidak bosan saya re-watch.

    Bagaimana jalan cerita dari film Bridge to Terabithia?  Simak ulasan singkat mengenao film tersebut di bawah ini. 

    Review Film Bridge to Terabithia

    Awal cerita dibuka dengan pagi hari yang sibuk di rumah sederhana keluarga Aarons. Jess merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia memiliki dua orang kakak perempuan dan dua adik perempuan. Ayah Jesse merupakan seorang pekerja keras yang bekerja di sebuah toko perkakas. Ia peduli dengan keluarga, namun Jesse tidak begitu menyukainya.

    Sebagai satu-satunya anak laki-laki di keluarga itu, Jess selalu mendapatkan tugas rumah yang membuatnya merasa terbebani dan tersisihkan.

    Seperti pagi itu, sepatu Jess Aarons dibuang oleh sang ibu karena sudah tidak layak pakai. Sebagai gantinya, ia memberikan sepatu bekas kakak perempuan Jess berwarna pink. Karena mereka tidak memiliki uang lebih dan tidak bisa membeli sepatu, terpaksa Jess harus menutupi warna pink di sepatu itu dengan spidol.

    Kehidupan Jess mulai berubah saat ia kedatangan siswi pindahan bernama Leslie Burke, gadis berambut pendek dan pirang. Saat lomba lari Jess di kalahkan oleh Leslie, membuat Jess kesal padanya.

    Jess dan Leslie memiliki kepribadian yang berbeda. Jesse anak laki-laki yang pendiam, sedangkan Leslie adalah gadis ceria yang dipenuhi oleh imajinasi. Kehadiran Leslie yang awalnya membuat Jess risih, akhirnya menciptakan warna baru di kehidupannya.

    Film ini berjalan apik dengan tema family yang sangat kental. Jalan ceritanya tidak bertele-tele, namun memiliki akhir yang mengejutkan. Meski banyak yang menyambut baik, film ini juga mendapat kontra dari beberapa penikmatnya. 

    Bagaimana, penasaran dengan film Bridge to Terabithia? Semoga bermanfaat, dan bisa menjadi referensi bagi kamu, si pecinta film adventure.


    6 Strategi untuk Mengatasi Stres Saat Menganggur

    Sumber Ilustrasi : FREEPIK
    Masa menganggur dapat menjadi periode yang menantang secara emosional. Tekanan finansial, ketidakpastian, dan perasaan kurangnya arah hidup dapat meningkatkan tingkat stres seseorang. Namun, ada beberapa strategi yang dapat membantu dalam mengelola stres selama masa pengangguran.

    Berikut 6 Strategi untuk Mengatasi Stres Saat Menganggur :

    1. Terima dan Kelola Emosi Anda

    Penting untuk mengakui perasaan stres, kecemasan, dan kekecewaan yang mungkin muncul. Izinkan diri Anda merasakan emosi tersebut dan cari cara untuk mengelolanya, baik dengan menulis jurnal, meditasi, atau berbicara dengan seseorang yang dipercayai.

    2. Atur Waktu Dengan Bijak

    Tetapkan jadwal harian yang terstruktur untuk mencari pekerjaan, memperbarui CV, dan meningkatkan keterampilan. Namun, penting juga untuk menyisihkan waktu untuk relaksasi dan kegiatan yang memberi kebahagiaan, seperti olahraga, hobi, atau berkumpul dengan keluarga.



    3. Berkomunikasi dan Cari Dukungan

    Buka diri kepada orang-orang terdekat tentang apa yang Anda alami. Percayalah pada jaringan sosial Anda dan minta dukungan atau nasihat bila diperlukan. Terlibat dalam komunitas atau kelompok yang memahami pengalaman yang sedang Anda alami juga dapat memberikan rasa dukungan.

    4. Tetapkan Harapan yang Realistis

    Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Terkadang, mencari pekerjaan baru membutuhkan waktu. Tetap realistis dengan ekspektasi yang Anda miliki, dan pahami bahwa proses ini membutuhkan ketekunan dan kesabaran.

    5. Pelajari dan Bangun Keterampilan Baru

    Manfaatkan waktu luang untuk memperbarui keterampilan atau belajar hal baru yang relevan dengan bidang pekerjaan yang diminati. Ini tidak hanya dapat meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga memperluas peluang di masa depan.

    6. Perhatikan Kesehatan Diri Sendiri

    Kesehatan fisik berperan penting dalam mengelola stres. Pastikan untuk menjaga pola makan sehat, tidur yang cukup, dan rutin berolahraga untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik.


    Mengatasi stres saat menganggur memerlukan kesabaran dan kesadaran akan kesehatan mental dan emosional. Dengan menciptakan rutinitas yang seimbang, mencari dukungan, dan tetap realistis, seseorang dapat mengelola stres dengan lebih baik dan menjaga kesehatan mentalnya selama masa pengangguran.


    Tetap Semangat!