"Dari Hati, Untuk Hidup yang Lebih Bermakna"

5 Pelajaran Hidup dari Resident Playbook, Drama Korea Medis yang Menyentuh

Instagram @TVN_DRAMA
Instagram @tvn_drama

Resident Playbook resmi menayangkan episode terakhirnya pada Minggu (18/05/2025) lalu. Drama spin off dari Hospital Playlist ini menjadi drama berlatar medis yang hangat dan sangat menyentuh.

Menceritakan empat orang residen tahun pertama yang memiliki karakter berbeda. Dunia pekerjaan mereka dipenuhi oleh liku yang menarik dan sayang sekali jika dilewatkan.

Meski hanya 12 episode, tetapi banyak pesan yang bisa dijadikan renungan dalam menjalankan kehidupan.


1. Kamu bukan tidak dibutuhkan, tapi kamu belum menemukan tempatmu


Di episode awal Resident Playbook, Um Jae Il sering dimarahi para senior karena banyak melakukan kesalahan. Seniornya pun menjadi jarang meminta bantuan Um Jae Il untuk melakukan sesuatu. Ia menjadi merasa tidak dibutuhkan, apalagi saat ia tidak datang ke tempat kerja dan tidak ada seorang pun yang menyadari ketiadaannya.


Meski begitu, Um Jae Il tidak menyerah. Ia selalu memaksimalkan keberadaan dan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Usaha Um Jae Il tidak sia-sia. Ia menjadi dokter residen tahun pertama yang paling sering dicari oleh para pasien karena sikapnya yang hangat dan tulus. Bahkan, ia menjadi residen pertama yang diajak dr. Jo untuk membuat Jurnal.


2. Jika kamu tidak beruntung dalam sesuatu. Kamu akan menjadi yang paling beruntung dalam hal lain


Saat Pyo Nam Kyung diacuhkan oleh pacarnya hingga hubungan mereka berakhir. Ia merasa bahwa dirinya tidak beruntung dalam percintaan. Namun dalam masalah keluarga, Pyo Nam Kyung adalah orang yang paling beruntung dari ketiga temannya.


Nam Kyung memiliki orangtua yang lengkap. Sang ayah memperlakukannya dengan baik dan ia dimanjakan. Begitupula dengan ibunya yang selalu mendukung Nam Kyung, terlihat saat ibunya membagikan pangsit ke semua staf agar memperlakukan putrinya dengan baik.

Meski tidak beruntung dalam percintaan, tetapi Nam Kyung beruntung karena memiliki keluarga yang harmonis dan selalu mendukungnya dengan penuh cinta.


3. Hidup tidak akan selalu sesuai dengan apa yang Kamu rencanakan


Seperti Oh Yi Young yang awalnya kaya raya, tapi tiba-tiba keluarganya bangkrut dan Ia harus melunasi utang sebesar 50juta.

Oh Yi Young, terpaksa bekerja meski ia tidak ingin. Berkali-kali mencoba kabur, tapi gagal mengingat utangnya yang masih banyak.

Tidak hanya itu. Dalam pekerjaan, Oh Yi Young tidak memiliki ambisi apapun. Namun Ia selalu menjadi orang yang ditunjuk untuk melakukan tugas penting dari dokter senior. Meski tidak ingin, ia tetap menjalankannya karena harus tetap bertahan hingga utangnya lunas.


4. Tak hanya pintar, kamu juga harus memiliki empati untuk bekerja dan berinteraksi dengan orang lain.


Kim Sa Bi adalah residen paling pintar dari teman-teman seangkatannya. Ia bisa mengingat dengan detail semua jurnal yang dibaca. Namun tak jarang, ia membuat dokter senior marah dan pasien tersinggung karena tidak memiliki empati.


Kim Sa Bi selalu mengatakan apa yang ada di kepalanya tanpa berpikir : 'mungkin hal itu bisa menyakiti atau menyinggung orang lain.'

Walaupun pintar, ia kesulitan dalam berinteraksi dengan pasien dan melakukan pekerjaannya dengan baik. 


5. Menjadi orang baik, bukan berarti kamu tidak akan pernah dijahati


Ku Do Won menjadi residen tahun keempat yang membantu perjalanan resident tahun pertama di rumah sakit Yulje. Ia selalu menjadi garda terdepan dalam membela timnya saat dimarahi para dokter senior dan menjadi tempat keluh kesah juniornya yang masih labil.


Meski begitu, Ku Do Won juga harus menerima hal yang tidak mengenakkan. Yaitu saat kerja kerasnya diambil oleh dr. Myeong yang membantunya dalam menyusun jurnal.

Ia dikhianati oleh rekannya dengan alasan 'tidak sengaja' telah menjadikan namanya sebagai penulis pertama sedangkan nama Ku Do Won sebagai penulis kedua.


Drama ini sukses membuat para penonton tersentuh hingga gagal move on. Tak heran, banyak penggemar yang menginginkan drama Resident Playbook melanjutkan musim keduanya.


Menurutmu, apakah harapan penggemar akan terwujud?


6 Langkah Mudah Menemukan Potensi dan Jati Dirimu

 

Saat pertama kali bertemu dengan orang baru, kita lebih cenderung ingin tahu siapa dia. Kita mencari tahu namanya, tempat tinggalnya, hobinya bahkan karakternya. Tapi sudahkah kita bertanya pada diri sendiri 'Siapa Aku?' atau 'Orang seperti apa Aku ini?' Seperti orang yang kamu ajak berkenalan, diri kita juga perlu mengenal diri sendiri.

Kenapa harus mengenal diri sendiri? Karena dengan tahu siapa dirimu, Hidupmu akan lebih terarah, percaya diri, tidak mudah goyang dengan omongan orang lain. Selain itu, Kamu juga bisa hidup lebih tenang dan jujur pada diri sendiri. 

Mengenal diri sendiri adalah pencarian yang abadi dalam kehidupan manusia. Proses ini  tentu tidak bisa ditempuh dalam waktu sehari dua hari. Meski begitu, prosesnya tidak akan berat selama kamu benar-benar ingin mengenal dirimu sendiri dan menggunakan cara yang benar. 

Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk mengenal Diri Sendiri :

1. Kenali Perasaan dan Pikiranmu

  • Coba mulai tanyakan pada dirimu 'Apa yang sering aku pikirkan?'

Misalnya, kamu sering membayangkan berada di sebuah ruangan yang dipenuhi orang banyak, di sana kamu tengah berdiri memegang mic, Kamu menjadi narasumber yang mengisi acara di sana. Semua orang terpukau saat melihat penampilanmu dan kamu pun mendapatkan kepuasan tersendiri saat sukses membawakan materi yang kamu bawakan

  • Perhatikan apa yang membuatmu senang, sedih, marah, takut, dan semangat.

Apa bertemu dengan orang banyak membuatmu semakin semangat? Apa saat kamu berada di ketinggian membuatmu seolah akan terjatuh dan merasa berdebar yang berlebihan?

Kamu harus memperhatikan hal kecil yang kamu lakukan dan mengidentifikasikan perasaan saat kamu melakukan hal itu. Sedihkah? Bahagiakah?

    • Tuliskan di jurnal atau catatan HP agar kamu bisa melihat pola-pola dalam dirimu.

    Ini hal yang bisa kamu lakukan untuk memperjelas perasaan yang kamu rasakan, perilaku apa saja yang sering kamu lakukan baik itu secara sadar maupun tidak sadar. Kamu bisa menuliskan apa kegiatanmu sehari-hari, apa yang terjadi hari itu dan apa saja yang kamu rasakan saat waktu berlalu detik demi detiknya.

    2. Kenali Nilai-Nilai yang Kamu Percaya

    Nilai adalah hal-hal yang kamu anggap penting. Sebagai manusia, tentu kita memiliki nilai yang dibangun oleh keluarga kita atau yang kita ciptakan sendiri sebagai makhluk sosial. Coba tanyakan pada dirimu beberapa hal ini :

    • Apakah kamu menghargai kejujuran?
    • Apakah kamu suka menolong orang lain?
    • Apakah kamu peduli dengan kebebasan atau keadilan?

    Coba buat daftar 5 nilai terpenting bagimu yang sangat mempengaruhi dirimu dan menjadi acuan dalam menjalani kehidupan.

    3. Lihat Kembali Masa Lalu

    Mengingat masalalu tidak selamanya buruk. Dari masalalu kamu bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Kamu bisa mengevaluasi apa saja yang membuatmu merasa gagal lalu mencari cara lain agar bisa menjadi lebih baik. Pertanyaan ini bisa Kamu gunaan agar masalalumu menjadi pelajaran yang begitu berharga.

    • Ingat-ingat: Kapan kamu merasa paling menjadi diri sendiri?
    • Siapa saja yang pernah memengaruhi hidupmu?
    • Pengalaman apa yang membentuk cara pandangmu sekarang?

    Pengalaman masa lalu bisa jadi cermin untuk mengenal diri lebih dalam. Jadi, cari tahu lebih banyak kejadian apa saja di masalalu yang bisa kamu jadikan sumber untuk mencari jati dirimu.

    4. Kenali Kelebihan dan Kekuranganmu

    Menurutku, dua ini adalah hal yang penting. Tanpa mengetahui kelebihan dan kekurangan, kita akan berjalan tanpa arah. Selain itu, Kamu juga harus mengetahui keduanya secara bersamaan, karena jika Kamu hanya mengetahui kekuranganmu tanpa tahu apa lebihmu. Hal itu akan membuatmu selalu overthinking atau sebaliknya, akan membuatmu tidak bisa mengevaluasi diri dengan baik.

    Untuk mengenal Kelebihan dan kekuranganmu, coba jawab pertanyaan ini:

    • Apa yang sering orang lain puji darimu?
    • Apa yang sering membuatmu kesulitan?
    • Apa hal yang kamu lakukan dengan mudah, sementara orang lain merasa itu sulit?

    Mengenal kelebihan bukan berarti sombong. Mengenal kekurangan juga bukan berarti rendah diri. Itu adalah bagian dari menerima dirimu sendiri.

    5. Coba Hal Baru

    Bukan karena kamu tidak memiliki hal yang disukai dalam hidup. Mungkin kamu belum mencoba banyak hal. Dengan mencoba apa yang belum pernah kamu coba, kamu akan tahu apa yang tidak kamu sukai dan apa yang disukai. Cobalah untuk ikut kegiatan baru, menulis, melukis atau berbicara di depan umum. Kamu juga bisa mencoba untuk mendesain, menjahit dan hal lainnya. Dari mencoba, kamu bisa tahu bidang mana yang membuatmu merasa “hidup” dan tahu arah yang ingin kamu tuju.

    6. Dengarkan Suara Hati, Bukan Sekadar Omongan Orang

    Mendengarkan kata orang seolah menjadi hal yang sangat penting. Boleh saja mendengarkan apa saran mereka, tetapi kamu tidak perlu menurutinya.

    Tanya ke dalam hati:
    "Ini yang aku mau, atau yang orang lain harapkan dariku?"

    Kamu juga memiliki kata hati yang bisa menjadikanmu lebih baik. Mulailah belajar membedakan antara ekspektasi orang lain dan keinginan tulus dari dalam dirimu.


    Itu dia cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mengenal diri sendiri. Semoga 6 cara ini bisa membuatmu lebih terarah dalam menelusuri jalan mencari identitas diri ya!


    7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital


    Perkembangan teknologi yang semakin maju dan era digitalisasi yang sangat berdampak besar pada kehidupan sehari-hari, tak hanya memberikan hal positif. Namun, juga menimbulkan dampak negatif yang sebaiknya tidak kita remehkan, apalagi yang berkaitan dengan kesehatan mental.

    Menghadapi tantangan tersebut, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan mental. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda merawat kesehatan mental di era digital:

    1. Batas Waktu Interaksi Digital

    Penting untuk menetapkan batas waktu dalam berinteraksi dengan perangkat digital. Aturlah waktu khusus untuk menggunakan gadget dan pastikan untuk mengambil istirahat dari layar secara berkala.

    2. Berlatih Meditasi dan Mindfulness

    Meditasi dan teknik mindfulness dapat membantu meredakan stres serta meningkatkan kesadaran diri. Sempatkan waktu untuk berlatih meditasi setiap hari, bahkan jika hanya dalam sesi singkat.

    3. Pentingnya Istirahat yang Cukup

    Tetapkan waktu tidur yang cukup untuk membiarkan otak dan tubuh Anda pulih sepenuhnya. Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur, sehingga penting untuk menetapkan rutinitas tidur yang sehat.

    4. Aktivitas Fisik dan Kesehatan Tubuh

    Jangan lupakan pentingnya aktivitas fisik. Olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan memperbaiki kesehatan mental secara keseluruhan.

    5. Menciptakan Keseimbangan Digital

    Tetapkan batasan yang sehat antara kehidupan online dan offline. Libatkan diri dalam kegiatan di luar ruangan, hobi, atau interaksi sosial yang tidak melibatkan teknologi.

    6. Membangun Dukungan Sosial

    Jalin hubungan yang kuat dengan teman dan keluarga di dunia nyata. Dukungan sosial adalah kunci penting dalam menjaga kesehatan mental.

    7. Menyadari Pengaruh Media Sosial

    Perhatikan bagaimana penggunaan media sosial memengaruhi suasana hati dan persepsi Anda. Berikan prioritas pada konten yang positif dan batasi interaksi dengan konten yang dapat memicu stres atau perasaan negatif.


    Mengutamakan kesehatan mental di era digital memerlukan kesadaran akan pengaruh teknologi pada pikiran dan emosi kita. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat membantu menjaga keseimbangan dan kesejahteraan mental Anda di tengah arus informasi dan teknologi yang terus berkembang.